JellyPages.com

Sabtu, 19 Januari 2013

SEHABIS SANSAI DIBALUT KENANGAN

:: puisi ini ku buat untuk orang-orang yang telah mengadopsi rindu di hatiku, ketika perpisahan harus segera kita makan dan renungkan.


abad lalu,
tiap-tiap masa lalu bertatapan
dan sekedar mengais dahaga dalam prasati pangkalan hujan.
terpetak-petak ku susun kata yang sekiranya
mampu beramikal sangat bersama petuah-petuah tetuah.
kenangan...
bagiku, kenangan adalah sebuah ancaman
yang apabila tersandera harus segera termakan awan
sedari fajar kepalan matahari,
semenjak matahari condong menemui kekasihnya,
dan ketika merpati melunakkan ultimatum senja
kita saling berpegangan tangan
saling mengadopsi rindu yang resah akan pisah
;kita
_antara aku dan mereka yang ku belenggu sansai hamdu

lalu...
akankah dedikasi ini akan terus dilangsungkan?
akankah cagak kesetiaan akan senantiasa kokoh
meladung yang roboh?

entahlah...
telah dengan serta merta ku taut kata
hanya karena sengaja melabuhkan air mata
kita tak  tau akan krisis masa
tentang pisah sebagai akhir dari segala pertemuan
yang ada
sedangkan kita selalu memaksa
namun...
apakah yang hendak dikata
ketika kita memang harus benar-benar berpisah
merelakan waktu yang terkebat tameng dan telepati
demi sebuah melodrama klasik tentang kita

dari itu,
biarkan ku sakralkan narasi sansai ini dengan sengaja
biarkan ku balut kenangan ini dengan segenap prosa
dan
biarkan ku abadikan sesuatu yang ku minta dengan sederhana
;paling tidak,
buat lanskap, cinta, dan kenanga takut melupakan kita.

oleh: Fauziyah Kurniawati - Sumenep

Tidak ada komentar: