JellyPages.com

Senin, 24 Desember 2012

Labila Rindu

;di ablur senjat sembilu
Jelajat dua tapak goresan sepuluh sandaku meruntuti dalam dilema
Akrang yang tak berzamrud biru itu...
Walau,
Ikan-ikan mulai berseteru diantara palut pilu
Yang tak mau bersampaling bersama rindu
Kau tahu...?
Rona zora kuning itu tak menyorotku tuk bersenandung bersama habitat senja
Yang lazim berderu di alinea senjatku,
Lantas,
Ku sabitkan melengkuk dialena ujung kuku
Yang setia ku tafsirkan bentang rindu yang terbelenggu
Zal...!!
Haruskah ku asroh tentang simbolet didihan..??
Yang menetes karena panas cemburu itu,
Ku hanya bergumam diantara ablur
Yang tak sengaja ku aruskan di perselaan amprongmu yang pelantau,
Lalu kau ibaratkan laktosa dilabium manismu
; inikah tangkapmu dari suci pelati yang kau isi?
Zal..!!
Suapan kanvas biruku mulai berderu
Saat mulai berhikayat tentang rotan yang kau jilatkan ke uluku
Kau tahu.??
Ijab yang tak kau baringkan jawab meronta ranum labium merahku,
Menjadi bisu.
Haruskah ku berseteru?
Diantara sengketa xiloid habibku
Yang berselewer di arena paranogama yang berceloteh pilu
; kau sampulkan rindu yang menggores titisan nisam auroraku
Kau tahu..??
Di perselaan belati..
Ini lah aku si putri penggarap senja itu
Yang mengadaplomat sebersit luka dikala senja mulai reda
Dan kau tahu..??
Kau tak urung pelentur kalbu yang ku apungkan
Ajang sembilu piluku di pelantong sembabnya antera rindu
Maafkan aku......

Oleh: Suhaimah Al-Khodairy. H

Tidak ada komentar: